Kamis, 05 Mei 2011

INVESTIGASI KELOMPOK (Group Investigation)


A.       Pengertian Investigasi Kelompok
Investigasi Kelompok adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Abdussakir mengemukakan Investigasi Kelompok dikembangkan oleh Shlomo & Yael Sharon di Universitas Tel Aviv.
Metode ini menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Metode Investigasi Kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling komplek dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.
Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Metode Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) dikembangkan berdasarkan apa yang biasa berlaku di masyarakat, terutama mengenai cara anggota masyarakat melakukan mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial.
Perilaku-perilaku tersebut pada dasarnya secara tidak sadar telah sering dilakukan di masyarakat misalnya, dilakukan kegiatan musyawarah untuk mufakat sebagai manifestasi mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan bersama. Di kampung-kampung ada rembug (rapat) desa untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.       
Mengadopsi dari perilaku sosial tersebut terciptalah sebuah metode Investigasi Kelompok, dimana ada kegiatan berkelompok untuk memecahkan suatu permasalahan berdasarkan kesepakatan bersama. Sehingga, metode ini tidak lagi terasa asing jika dilaksanakan dalam pembelajaran karena kita sering berhubungan secara langsung dengan kegiatan yang ada dalam implementasi metode investigasi kelompok. Tetapi meskipun metode ini mengadopsi dari perilaku sosial masyarakat yang biasa dikenal masyarakat, metode ini tentunya juga mempunyai kelemahan berkaitan dengan hal teknis dalam metode ini.
B.        Karakteristik investigasi Kelompok
1.      Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu.
2.      Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pelajaran (penyajian laporan).
3.      Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
4.      Adanya sifat demokrasi dlam kooperatif (keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang diselidiki).
5.      Guru dan murid memiliki status yang sama dihadapkan masalah yang dipecahkan dengan peranan yang berbeda.
C.       Bagaimana Penerapan Metode Investigasi Kelompok
Perencanaan dalam melakukan Metode Investigasi Kelompok melibatkan lima tahapan antara lain sebagai berikut:
1.   Menentukan tujuan
2.   Merencanakan pengumpulan informasi
3.   Membentuk kelompok
4.   Mendesain aktivitas kelompok
5.   Merencanakan aktivitas kelompok secara keseluruhan
Seperti pada perencanaan, implementasi aktivitas meliputi enam tahap yaitu:
1.      Tahap Pengelompokkan (Grouping)/ Seleksi Topik
Pada tahap ini:
a.       Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori-kategori topik permasalahan;
b.      Setelah guru menyampaikan topik yang akan diinvestigasi misalnya tentang keanekaragaman makhluk hidup seperti: coelanterata, vermes, anthropoda, mollusca, echinodermata dan chordata, maka siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki
c.       Guru membatasi jumlah anggota masing-masing kelompok antara 4 sampai 5 orang berdasarkan keterampilan dan keheterogenan.
2.      Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang:
a.       Apa yang mereka pelajari. Misalnya pada filum porifera siswa akan mempelajari ciri-ciri classis calcarea;  calcarea, hexactinelida dan demospongia serta peranan masing-masing.
b.      Bagaimana mereka belajar. (siswa menentukan metode dan sumber yang tepat untuk menginvestigasi masalah)
c.       Siapa dan melakukan apa. (pembagian tugas per anggota)
d.      Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut. (misalnya memperoleh konsep pembeda ciri-ciri yang membedakan antar ketiga kelas serta peranannya)
3.      Tahap Penyelidikan (Investigation)/ Implementasi
Pada tahap ini kegiatan siswa adalah:
a.       Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki. (misalnya siswa mencari sumber dari internet atau biology text book untuk menemukan ciri-ciri dari masing-masing classis pada filum porifera)
b.      Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada setiap kegiatan kelompok
c.       Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi dan mempersatukan ide dan pendapat (siswa mendiskusikan ciri-ciri logis yang membedakan tiap classis dan peranannya)
4.      Tahap Pengorganisasian (Organizing)/ Analisis dan Sintesis
Pada tahap ini kegiatan siswa sebagi berikut :
a.       Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam proyeknya masing-masing.
b.      Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya (misal mereka akan melaporkan, ciri-ciri classis pada filum porifera serta perananannya yang akan dipresentasikan melalui power point).
c.       Wakil dari masig-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
5.      Tahap Presentasi (Presenting)/ Penyajian Hasil Akhir
Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a.       Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian (dilakukan oleh perwakilan kelompok yang bertugas menyajikan hasil investigasi)
b.      Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar.
c.       Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.
6.      Tahap evaluasi (evaluating)
Pada tahap ini kegiatan guru atau siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
a.       Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya, (misal, siswa merangkum dan mencatan setiap topik yang disajikan)
b.      Guru dan siswa mengkolaborasi,mengevaluasi tentang pembelajaran yang telak dilaksanakan.
c.       Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkat pemahaman ( misalnya, guru mengevaluasi dengan memberikan tes uraian pada akhir siklus).
Berkaitan dengan implementasi metode Investigasi Kelompok, dalam proses belajar-mengajar, pengajar dan siswa yang belajar melakukan serangkaian langkah-langkah pokok. Setidaknya ada enam langkah dalam implementasi Model Investigasi Kelompok, yakni:
a.       siswa dihadapkan pada situasi yang problematik
b.      siswa melakukan eksplorasi sebagai respon terhadap situasi yang problematis itu
c.       siswa dalam kelompok mengatur pembagian tugas dan merumuskan tujuan bersam
d.      siswa melakukan kegiatan individual dan kelompok
e.       siswa dalam kelompoknya mengkaji apakah situasi problematis yang dihadapi telah dapat dicarikan solusinya (Anggota kelompok mencek proses dan hasil investigasi kelompoknya dan melakukan tindak lanjut)
f.       secara kelompok atau individual siswa melakukan recycle aktivities (tindakan pengulangan)
Enam langkah tersebut dikembangkan berdasarkan tiga konsep utama yang menjadi ciri Model Investigasi Kelompok ini, yakni:
a.    penelitian (inquiry); Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah
b.   pengetahuan (knowledge); pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung
c.    dinamika belajar kelompok (the dynamic of the learning group); menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi
Terdapat hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:
1.   Membutuhkan Kemampuan Kelompok
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.
2.   Rencana Kooperatif
Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.
3.   Peran Guru
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.
4.   Metode Group Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, diantaranya:
a.       Pembelajaran berpusat pada siswa
b.      Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang
c.       Siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.
d.      Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Jadi Materi yang cocok menggunakan metode GI adalah sejarah, geografi, pelajaran biologi tentang hutan hujan dan ekologi, dan tidak sesuai untuk mata pelajaran eksak.

Keunggulan dan kelemahan Investigasi Kelompok

Kelebihan
Kelemahan
Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri komplek
Memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit
Kegiatan belajar berfokus pada siswa sehingga pengetahuannya benar-benar diserap dengan baik
Pendekatan ini mengutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis, sehingga tujuan tidak akan tercapai pada siswa yang tidak turut aktif
Meningkatkan keterampilan sosial dimana siswa dilatih untuk bekerja sama dengan siswa lain
Memerlukan waktu belajar relatif lebih lama
Meningkatkan pengembangan softskills (kritis, komunikasi, kreatif) dan group process skill (managemen kelompok)
Diperlukan waktu untuk penyesuaian sehingga suasana kelas menjadi mudah ribut
Menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah
Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
Mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan
Menuntut kesiapan guru untuk menyiapkan materi atau topik investigasi secara keseluruhan. Sehingga akan sulit terlaksana bagi guru yang kurang kesiapannya.
Mampu menumbuhkan sikap saling menghargai, saling menguntungkan, memperkuat ikatan social, tumbuh sikap untuk lebih mengenal kemampuan diri sendiri, bertanggung jawab dan merasa berguna untuk orang lain

Dapat mengembangkan kemampuan professional guru dalam mengembangkan pikiran kreatif dan inovatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar