Selasa, 03 Mei 2011

JANGAN LATAH


Saat ini, banyak sekali orang yang latah, yaitu orang yang dengan mudah mengenakan dan meniru –niru ciri kepribadian orang lain. Bahkan ada orang yang meniru-niru sampai ia lupa akan dirinya sendiri, suaranya sendiri, gerakan tubuhnya sendiri, kemampuannya sendiri bahkan kepribadiannya sendiri. Biasanya, orang yang latah kepribadian ini meniru para idolanya yang notabene adalah para artis atau pemain olahraga. Sering sekali orang yang sudah terkena sindrom latah kepribadian ini akan melakukan segala cara agar sama persis dengan idolanya dengan mengada-ada, berpura-pura, dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri.
Sejak zaman Nabi Adam hingga makhluk terakhir ciptaan Allah, tidak pernah ada dua orang yang sama persis rupanya. Maka, mengapa masih ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan orang lain? Anda merupakan sesuatu yang lain daripada yang lain. Tak ada seorang pun yang menyerupai Anda dalam catatan sejarah kehidupan ini. Belum pernah ada seorang pun yang diciptakan sama dengan Anda, dan tidak akan pernah ada orang yang akan serupa dengan Anda di kemudian hari. Anda sama sekali berbeda dengan Michael Jackson, Justin Bieber, Britney Spears, Agnes Monica ataupun artis-artis lainnya. Oleh sebab itu, jangan memaksakan diri untuk berbuat latah dan meniru-niru kepribadian orang lain! Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter Anda sendiri.
“ Sungguh, tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing).” (Q.S. Al-Baqarah: 60).
Hiduplah sebagaimana Anda diciptakan! Jangan mengubah suara, mengganti intonasinya, dan jangan pula merubah cara berjalan Anda! Tuntunlah diri Anda dengan wahyu Illahi, tetapi juga jangan melupakan kondisi Anda dan membunuh kemerdekaan Anda sendiri. Anda memiliki corak dan warna tersendiri. Dan orang-orang di sekeliling Anda menginginkan agar Anda tetap seperti itu, dengan corak dan warna Anda sendiri. Sebab, Anda memang diciptakan demikian adanya. Orang-orang di sekeliling Anda mengenal Anda seperti itu, maka jangan pernah latah dengan meniru-niru orang lain.
Umat manusia -dengan pelbagai macam tabiat dan wataknya- seperti alam tumbuhan: ada yang manis dan asam, dan ada yang panjang dan pendek. Dan seperti itulah seharusnya umat manusia. Jika Anda seperti pisang, maka jangan mengubah diri Anda menjadi jambu, sebab harga dan keindahan Anda akan tampak jika Anda menjadi pisang.
Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena itu, jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kebesaran-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar